Tuesday, February 12, 2019

Umat Katolik Indonesia Harus Implementasikan Langkah Paus Fransiskus di Abu Dhabi

Penandatanganan bersejarah deklarasi persaudaraan pada Vatikan serta Al Azhar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada minggu ini sebaiknya selekasnya diimplementasikan umat Katolik di Indonesia. Deklarasi yang mengatakan perdamaian diantara negara, agama, serta ras itu adalah keperluan dunia yang menghormati harkat serta martabat manusia tiada memperbedakan latar belakang.

Hal tersebut disebutkan Ketua Komunitas Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) atau Forkoma menyikapi momen bersejarah itu di Jakarta, Kamis (7/2). Satu sisi terpenting yang jadi otokritik buat semua pihak, termasuk juga pemuka agama yang termuat dalam deklarasi berjudul "Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia serta Hidup Bersama dengan" itu, yaitu mengenai “Tuhan tidak butuh dibela” yang memperingatkan Hermawi Taslim pada artikel yang ditulis oleh bekas presidn KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada saat itu.

Menurut Hermawi Taslim, dalam tulisannya yang diedarkan di Majalah Tempo pada 28 Juni 1982, Gus Dur memberikan judul artikelnya sama seperti content terpenting dalam deklarasi bersejarah itu, yaitu “Tuhan Tidak Butuh Dibela.” Hal itu menuturkan jika Gus Dur memiliki visi ke depan berkaitan dengan perdamaian dunia. Walau sebenarnya, pada saat itu, Timur Tengah belumlah alami kehancuran seperti sekarang ini.

Baca Juga : Summarecon Mal XXI Premier Bekasi dan Jadwal Bioskop XXI Premier Bekasi

“Hampir 37 tahun lalu, apakah yang ditulis oleh Gus Dur menjadi satu perkiraan, analisa tajam atas pergantian dunia, terutamanya di Timur Tengah, dapat dibuktikan sesudah dunia lihat kehancuran senyatanya. Mungkin pada saat itu, beberapa orang tidak suka pada bahkan juga geram atas apakah yang ditulis oleh Gus Dur.

Akan tetapi, saat ini kita bisa lihat, insting tajam, bila tidak bisa dikatakan sebagai karakter propetik dari seseorang Gus Dur, atas apakah yang ditulis. "Pada tahun itu, Timur Tengah masih tetap booming minyak. Beberapa negara disana sama-sama membahu menantang satu musuh bersama dengan, yaitu Israel,” tegas Taslim, yang beberapa hidupnya ikut mengikuti Gus Dur.

Hermawi Taslim lihat terdapatnya korelasi kuat pada Deklarasi Abu Dhabi yang ditandangani Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Syeikh Ahmed Al Tayyeb, serta Nostra Aetate yang diedarkan pada 28 Oktober 1965 oleh Vatikan. Nostra Aetate ialah dokumen terpenting Konsili Vatikan II yang di tandatangani oleh Paus Paulus VI yang berisi mengenai Jalinan Gereja Katolik dengan agama-agama bukan Kristen.

Dalam dokumen Nostra Aetate itu, Paus menggerakkan semua golongan Kristiani serta Muslim untuk melupakan pertikaian serta permusuhan dari waktu lantas serta bekerja bersama untuk membela serta meningkatkan keadilan sosial buat kebanyakan orang, nilai-nilai kepribadian ataupun perdamaian serta kebebasan.

Baca Juga : Jadwal XXI Summarecon Mal Premier Bekasi dan Pondok Gede XXI Bekasi

Saat perayaan 50 tahun Dokumen Nostra Aetate di Kampus Gregoriana, Roma, pada Otkober 2015, dimana Hermawi Taslim ada di dalamnya bersama dengan AM Putut Prabantoro (Ketua Pergerakan Ekayastra Unmada – Semangat Satu Bangsa) menjadi utusan Indonesia, Vatikan membuat pertemuan perdamaian internasional di Kampus Gregoriana, Roma, Italia dengan pesan spesial lewat pemutaran film Nostra Aetate, "The Leaven Of Good”.

Pesan yang ingin dikatakan ialah “agama bisa berlainan, akan tetapi air mata penderitaan umat manusia masih sama”. Oleh karenanya, ialah terpenting buat beberapa pemuka semua agama dalam dunia untuk bekerja bersama bangun perdamaian dunia serta selalu berusaha terciptanya kesejahteraan buat umat manusia.

Hermawi Taslim pun memperingatkan umat Katolik mesti mengerti benar tujuan Paus Fransiskus yang menuturkan jika pertemuannya dengan Imam Besar Al Azhar itu adalah peringatan 800 tahun pertemuan pada Santo Fransiskus Asisi serta Sultan al-Malik al Kāmil pada 1219.

“Mengapa Paus yang saat ini memakai nama Fransiskus, sebab Paus begitu meneladani hidup Fransiskus (Asisi) yang adalah santo perdamaian. Santo Fransiskus dalam kehidupannya keluarkan satu doa yang begitu diketahui oleh umat Katolik. Pesan dari doa itu yang menurut saya mesti disosialisaikan serta diimplementasikan oleh umat Katolik Indonesia,” katanya.

Baca Juga : Jadwal Bioskop XXI Bekasi dengan Jadwal XXI Pondok Gede Bekasi

Oleh karena itu, masih tetap menurut Hermawi Taslim, umat Katolik mesti menempatkan pesan Deklarasi Abu Dhabi, Nostra Aetate dan pertemuan Santo Fransiskus Asisi serta Sultan Al-Malik pada sebuah pergerakan dengan mengingat jika agama bisa berlainan, tapi derita umat manusia masih sama. Umat Katolik mesti dapat menolong masyarakat seputar yang menanggung derita, yang adalah sisi tidak terpisahkan dari usaha perwujudan perdamaian bangsa Indonesia.

Epy Kusnandar Deg-degan Main Sinetron Bareng Lydia Kandou

Sukses menjadi bintang film Preman Pensiun The Movie, Epy Kusnandar sekarang mulai merambah dunia sinetron dengan menjadi bintang satu sinetron berjudul Tamu Tidak Diundang. Epy kesempatan ini akan mengadu aktingnya dengan artis senior Lydia Kandou di sinetron berjenis komedi keluarga itu.

Mendapatkan peranan yang hampir serupa dengan peranannya dalam film serta sinetron Preman Pensiun, Epy mengakui cukup cemas aktingnya kesempatan ini karena mesti bersanding dengan aktris senior seperti Lydia Kandou.

Baca Pula : Bencoolen XXI Bengkulu dan Jadwal Bioskop XXI Bengkulu

"Awalannya deg-degan juga. Sebab ia aktris besar, aktris senior yang telah lama. Tetapi demikian kenal reading pertama eh ngalir saja nyatanya. Profesional sekali serta membuat saya pada istri di dalam rumah itu bukan jadi cemburu semakin pengin seperti jalinan Rizal sama Aminah (nama peranan) di sini.

Dapat memberi sinerginya, tidak ragu-ragu mainnya. Kesusahan paling besar buat ku ialah memperbedakan ciri-ciri saya dalam sinetron ini dengan ciri-ciri awal mulanya jadi Kang Mus di Preman Pensiun. Itu yang tentunya jadi rintangan paling berat untuk aku serta bersukur Mbak Lydia begitu menolong saya dalam memainkan sinetron ini di mana ia pun ingin saya mengubah ciri-ciri kang mus jadi ciri-ciri yang baru di sinetron ini," papar Epy di Jakarta, Jumat (8/2).

Epy sendiri mengaku jika Lydia Kandou adalah salah satunya aktris favoritnya semenjak dulu. Karena waktu remaja, Epy sering melihat beberapa film karya Lydia Kandou.

Simak Juga : Jadwal XXI Bencoolen Bengkulu dan Mega XXI Bengkulu

"Pada akhirnya bertemu bagaimana ya perasaan seperti saya dahulu ngejar-ngejar Didi Petet ya. Waktu dari kampung tonton ia bermain, ya semacam ini juga. Pujaan saat film-film remaja dahulu serta sudah sempat di buku harian saya bukunya itu fotonya Lydia Kandou. Dahulu saya masih tetap remaja deg-degan kepergok emak saya.

Seperti orang hilang ingatan mengidolakan. Ya awalannya canggung nyatanya mbak Lidya memang terbuka, enjoy, mainnya tuch tidak mikir, jadi ngalir saja. Pegang-pegang saja contoh sentuh-sentuh saja. Lega saya pada akhirnya. Terima kasih mbak Lidya telah membuat saya bermian bagus di sini, bermain terlepas, tidak ada beban," sambungnya.

Lihat Juga : Jadwal Bioskop XXI Bengkulu dan Jadwal XXI Mega Bengkulu

Sinetron Tamu Tidak Diundang ini gagasannya akan mulai tayang pada tiap-tiap Senin - Jumat jam 15.30 WIB di mana sinetron garapan MNC Pictures itu akan dekat dengan kehidupan penduduk Indonesia biasanya serta tidak dibikin beberapa macam.

Dukung Ma'ruf Amin, Charly Lantunkan Sholawat Sampai Mati

Sabtu (9/2) subuh, KH Ma'ruf Amin mendapatkan surprise di kediamannya Jalan Situbondo 12, Menteng, Jakarta Pusat. Muka capek selesai memerankan safari politik saat dua hari di Sumatera Barat hilang saat itu juga waktu Charly van Houten hadir bersilaturrahmi.

Bekas penyanyi Group Band ST 12 yang sekarang mempunyai group baru bernama Setia Band, turut rombongan Komunitas Santri Indonesia (FSI) DPD Jawa Barat yang ada untuk melakukan Salat Subuh berjamaah, zikir, tahlil, doa bersama-sama dan dengarkan tausiah berkebangsaan dari Ma'ruf Amin. Pria kelahiran Cirebon, 4 November 1981 yang bernama asli Muhammad Casmali Parli terdaftar menjadi wakil ketua FSI DPD Jawa barat.

Baca Juga : Bellanova XXI Bogor dan Jadwal Bioskop XXI Bogor

"Jujur saya bukan santri seperti yang lain. Saya santri kilat. Akan tetapi, saya suka di terima seperti santri biasanya," kata Charly. "Dahulu, saya nakal tapi sesudah menimba pengetahuan pada Habib Ja'far saya banyak memperoleh keberkahan. Hati jadi lebih tenang dalam melawan masalah. Karunia kiai pada santrinya tidak ternilai," Charly menyatakan.

Charly mengakui begitu suka dapat berjumpa langsung dengan Ma'ruf Amin. Pelantun lagu Pada Cinta Kita Berdua bersama dengan Setia Band ini begitu mengidolakan KH Ma'ruf Amin. "Abah kiai besar yang begitu tawadhu, mengayomi, arif, serta lautan pengetahuan. Ulama pemersatu bangsa. Banyak melakukan perbuatan untuk Indonesia. Bahagia sekali saya dapat berjumpa langsung. Ini karunia Ilahi," kata Charly yang juga pernah bermain dalam film Surga di Telapak Kakimu, Ibu.

Baca Juga : Jadwal XXI Bellanova Bogor dengan Binjai Supermall XXI Binjai

Menjadi bentuk ungkapan senang citanya berjumpa dengan ulama pujaan, Charly juga persembahkan lagu berjudul Sholawat Sampai Mati. "Lagu ini menjadi bentuk takzim serta suport saya pada KH Ma'ruf Amin yang berpasangan dengan Bapak Ir Joko Widodo tampil dalam kontestasi Pemilihan presiden 2019," kata Charly.

"Sholawat bentuk cinta pada Nabi. Mengharap nantinya mendapatkan syafa'at di akhirat. Sesudah Nabi tanpa, ulama ialah pewaris Nabi. Diantaranya ya Abah Kiai. Kita mesti junjung keseluruhan dalam pemilihan presiden. Insyaallah menang serta akan pimpin bangsa ini," kata Charly yang sempat juga tampil dalam sinetron berjudul Nada-Nada Cinta Charly.

Simak Juga : Jadwal Bioskop XXI Binjai dan Jadwal XXI Binjai Supermall Binjai

Ma'ruf Amin menyongsong hangat suport Charly. Bahkan juga, Kiai sampai 2x minta Charly menyenandungkan sholawat. "Dengan beberapa berselawat bibir kita terbangun dari bisikan setan dari pengucapan yablng tidak baik. Charly telah saya kira menjadi murid. Insyaallah rezekinya makin bertambah serta tetap dilimpahi karunia. Begitupun beberapa santri Abah yang lain. Istiqomah beramar ma'ruf serta bernahi munkar pun dengan langkah yang ma'ruf," kata KH Ma'ruf Amin.

Gubernur Jabar Rencana Bangun Taman Dilan di Bandung

Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil merencanakan bangun taman bertopik film Dilan, yang diambil dari novel karya Pidi Baiq, di Kota Bandung.

Baca Juga : Btm XXI Bogor Trade Mall dan Jadwal Bioskop XXI Bogor Trade Mall

"Dengan Bapak (Pidi Baiq) saya telah setuju supaya legenda-legenda kontemporer istilahnya akan kita abadikan dalam satu tempat. Taman Dilan kelak berada di seputar GOR Saparua," kata Gubernur yang biasa dipanggil Emil itu di Kota Bandung, Minggu (10/2).

Selesai terima kunjungan beberapa pemain serta kru film Dilan 1991, Gubernur Emil menjelaskan pembangunan taman itu diperuntukkan untuk menyimpan cerita Dilan di Bandung.

Pemain film Dilan 1991, termasuk juga Vanesha Prescilla yang bertindak menjadi Milea, terasa tersanjung waktu tahu gagasan pembangunan Taman Dilan di Kota Bandung.

Baca Juga : Jadwal XXI Btm Bogor Trade Mall dengan Botani XXI Bogor

"Kelak terdapatnya tanggal 24 Februari, kita dapat nikmati film bareng-bareng, itu satu animo buat masyarakatnya pun, kan Dilan itu Bandung ya, jadi kita bareng-bareng menikmatinya di Bandung," kata Vanesha. Pemeran yang lain, Andovi da Lopez, menyebutkan gagasan pembangunan Taman Dilan di Kota Bandung menjadi perihal positif.

"Ada taman yang datang dari satu film, ini menarik sekali," kata Andovi da Lopez, yang bertindak menjadi Mas Herdi. Spesial di Kota Bandung, film Dilan 1991 akan diputar terlebih dulu dari agenda launching nasional.

Baca Pula : Jadwal Bioskop XXI Bogor dengan Jadwal XXI Botani Bogor

Pada 24 Februari, film Dilan 1991 akan diputar serentak di bioskop-bioskop Kota Bandung. Spesial masyarakat Bandung, ticket film itu dapat didapat dengan harga cuma Rp 10.000. Beberapa pemain serta kru film Dilan 1991 hadir ke Bandung dalam rencana penentuan "Hari Dilan" yang akan diperingati pada 24 Februari 2019, bertepatan dengan penayangan perdana film itu.


Antologi Rasa, Cinta Bersegi Milik Empat Sekawan

Sudah dijanjikan lama oleh sang penulis buku Ika Natassa, pada akhirnya novel best seller bertopik Antologi Perasaan pada akhirnya jadi satu film dengan judul yang sama. Memercayakan tangan dingin dari Rizal Mantovani, film yang dikerjakan saat satu 1/2 tahun ini akan tayang pas pada hari kasih sayang, pada 14 Februari 2019.

Sebelum film diawali, ada satu quotes yang lumayan menarik untuk buka lembar narasi, “Untuk yang sudah temukan, akan tetapi tidak dapat mempunyai.” Kalimat itu seakan memberi sinyal supaya pemirsa siap-siap dengan lika-liku cerita cinta bersegi antar teman dekat yang classic, tapi menarik.

Baca Juga : Cinere XXI Bogor dengan Jadwal Bioskop XXI Bogor

Keara (Carissa Perusset) ialah wanita yang jadi motor penggerak dalam narasi ini. Dia ialah seseorang wanita karir yang mempunyai pola hidup tingkat tinggi. Rutinitas yang dikerjakan ialah clubbing, makan di restoran mahal, dan memphoto. Beberapa kesukaannya pun tidak berlainan dengan teman dekat sekantornya, Harris Risjad (Herjunot Ali).

Pertemuan Harris serta Keara berlangsung saat mereka saling di terima kerja dalam suatu bank lokasi kota Jakarta. Saat itu, Harris yang notabene pun adalah seseorang playboy ini langsung jatuh cinta pada Keara. Di mata Harris, Keara berlainan dari wanita lainnya yang gampang termakan dengan mulut manis serta tatapan mata tajamnya.

Bukan sekedar Haris, Keara pun mempunyai dua teman dekat yang lain, yakni Rully (Refal Hady) serta Denise (Atikah Suhaime). Figur Rully yang tampan, lembut, penuh perhatian, serta alim nyatanya membuat hati Keara jatuh. Akan tetapi, keinginan Keara jadi makin susah, sebab hati Rully juga lama tertuju pada Denise, yang barusan menikah dengan pria lainnya.

Walau tampak susah serta pelik, cerita percintaan empat teman dekat ini nyatanya dapat di nikmati dan gampang ditafsir oleh pemirsa dengan batasan umur 17 tahun ke atas. Rahasianya ialah, perasaan dari novel dengan tebal halaman seputar 344 lembar, dapat ditransfer dengan baik oleh Rizal Mantofani berbentuk gambar, dan Ferry Lesmana serta Donny Dhirgantoro yang kerja dengan baik mengerjakan naskah penuh perasaan.

Simak Juga : Jadwal XXI Cinere Bogor dengan Cibinong City XXI Bogor

Tidak menjiplak, cuma berupaya mengalihkan perasaan. Itu perihal yang diutamakan Rizal waktu dia mendapatkan tanggung jawab dari produser, Sunil Soraya untuk memproses cerita ini. Rizal mengakui, dalam menjalankan project ini dianya lebih tingkatkan kecermatan serta melepas topi yang seringkali dia pakai waktu membuat film yang lain.

Dengan detil, Rizal menjanjikan satu cerita yang sesuai kenyataan, serta tidak kembali memprioritaskan visual dari landscape latar tempat yang indah. Serasi Melodi, Bukan sekedar memercayakan cerita serta narasi yang baik, film garapan rumah produksi Soraya ini pula memerhatikan detil dari film, yang mungkin sampai kini dipandang mudah.

Menambahkan soundtrack yang sesuai dengan dengan cerita, perasaan, serta situasi Antologi Perasaan. Untuk itu, dipilih tiga group musik terkenal Indonesia, yakni Nidji, D’Masive, dan Geisha. Dari tiga group musik itu, lahirlah beberapa karya yang dibikin spesial untuk film satu ini.

Simak Juga : Jadwal Bioskop XXI Bogor dan Jadwal XXI Cibinong City Bogor

Dari Nidji, dalam sekejap dengan personil barunya, yakni Ubay menjadi penyanyi menyanyikan satu lagu bertopik Segitiga Cinta. Lalu, D’Massive membuat satu lagu bertopik Peluang Bersamamu. Setelah itu dua lagu dari Geisha, yakni Garis Tangan yang dipersembahkan dari Haris untuk Keara, serta Rahasia yang dibuat untuk Keara pada Rully.

Thursday, October 18, 2018

Aruna dan Lidahnya, Paduan Kuliner Nusantara dan Kenangan Masa Lalu

Sedikit film Indonesia yang mengusung topik tentang kuliner. Akan tetapi tahun ini ada Aruna serta Lidahnya, yang sekarang tengah tayang di bioskop Tanah Air.

Baca Juga : Studio XXI Makassar dengan Jadwal Bioskop XXI Makassar

Yang menarik, film ini diambil dari novel karya Laksmi Pamuntjak yang berjudul sama. Tidak cuma itu, Aruna serta Lidahnya yang disutradarai oleh Edwin dibawah bendera Palari Film ini, di bintangi oleh beberapa artis papan atas.

Aruna serta Lidahnya menyorot penjelajahan seseorang wanita pakar epidemiologi bernama Aruna (Dian Sastrowardoyo). Satu hari dia ditugaskan oleh kantornya untuk mempelajari satu virus pandemik flu burung di sejumlah daerah. Ada empat kota yang mesti dia kunjungi, salah satunya Surabaya, Pamekasan, Pontianak serta Singkawang.

Baca Juga : Jadwal XXI Studio Makassar dan Panakkukang XXI Premier Makassar

Pada saat yang bertepatan, teman dekat Aruna yang bernama Bono (Nicholas Saputra) ingin mengajaknya untuk liburan sesaat. Profesinya menjadi chef membuat Bono mesti kreatif dalam memproses makanan. Dengan tujuan ingin mencari ide dari kuliner beberapa daerah, dia ingin turut dalam perjalanan Aruna.

Pria bernama Farish (Oka Pada) itu membuat perjalanan mereka makin berwarna. Lebih perseteruan batin yang tidak teratasi pada Aruna serta Farish, membuat alur cerita semakin greget. Pada dasarnya, film ini tidak cuma menyorot kelezatan makanan Nusantara, tetapi ikut catatan perjalanan Aruna dengan teman dekat serta seorang yang sempat dia sayangi.

Baca Juga : Jadwal Bioskop XXI Premier Makassar dengan Jadwal XXI Panakkukang Premier Makassar

Aruna serta Lidahnya dapat disebutkan menjadi salah satunya hidangan drama yang disisipi perjalanan kuliner. Dalam eksekusinya, pemirsa akan dilibatkan melalui beberapa pembicaraan beberapa pemainnya. Dialog enjoy akan tetapi berbobot seakan membius, belum juga potret makanan yang mengundang selera serta membuat lapar membuat mata makin dimanjakan dengan visualnya.

Cerita Acha Septriasa Ditawari Jadi Nagini untuk Fantastic Beasts 2

Trailer film Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald jadi sorotan sesudah timbulnya ciri-ciri Nagini, wanita cantik yang dapat menjelma menjadi ular kesayangan Voldermort. Aktris berkebangsaan Korea Selatan, Claudia Kim, mendapatkan kehormatan memainkan ciri-ciri ini. Jauh sebelum Claudia Kim dipilih jadi figur Nagini, Warner Bros sudah sempat lakukan beberapa casting. Tahukah kamu jika mereka ikut memberikan peluang pada salah satunya selebritas Indonesia?

Selebritas yang mujur itu ialah Acha Septriasa. Ya, perihal ini ikut dibetulkan oleh ibunda Acha, Rita Emza. Dia juga bercerita awal Acha mendapatkan casting menjadi Nagini. "Memang Acha sempat diminta untuk casting oleh Viona Weir, talenta agency. London," papar Rita Emza waktu dihubungi Kapanlagi.com, Kamis (27/9/2018).

"Saat itu akhir Januari, Acha belumlah tahu apa ia hamil atau tidak. Saat itu, mereka cuma meminta kami kirim CV paling akhir serta photo paling baru Acha. Di bulan Februari, mereka minta Acha membuat casting by video yang skripnya masih tetap confidential dengan judul Voltaire serta cuma dapat dibaca melalui portal yang dapat di-download cuma 2 jam, dihafalkan serta tidak bisa difoto sebab automatis akan hilang.

Baca Juga : Dieng 21 Malang dan Jadwal Bioskop Cinema 21 Malang

Serta minta Acha kirim hasil video melalui secure link yang mereka instruksikan untuk di-download disana," sambungnya. Dari sana, mereka mulai berkomunikasi serta membuka bila syuting akan dikerjakan seputar bulan Juli sampai Desember. Mendapatkan balasan kembali, pasti membuat Acha terasa suka.

Ditambah lagi, syuting yang telah diprediksikan bulannya itu, akan dikerjakan di London dan Paris. Tidak cuma Acha saja yang terasa suka, tetapi ikut pihak keluarga, termasuk juga sang ibu. "Sesudah itu, kami cuma berkomunikasi melalui e-mail. Mereka bertanya availability syuting di bulan Juli sampai dengan Desember 2017. Saat itu, kami cuma memberikan jawaban available," kata Rita.

"Sebab tidak menyangka Acha akan dihubungi kembali. Di bulan April, mereka kirim e-mail kembali tuturnya just to reconfirm apa Acha masih tetap available di Juli sampai dengan Desember sebab syuting akan diselenggarakan di London serta Paris. Sedang reading akan dikerjakan di bulan Juni," paparnya.

Perasaan suka Acha saat memperoleh balasan semacam itu, dia juga terasa kegirangan. Rita juga masih tetap ingat Acha sampai melompat-lompat girang saat itu. Akan tetapi sayang, di luar perkiraan waktu itu Acha tengah hamil 4 bulan. Awalannya, Acha serta Rita bingung bagaimana menyikapinya. Apa mereka mesti terang-terangan dengan kehamilan Acha. Sampai selanjutnya, mereka juga minta apa adegan Acha dapat dimundurkan.

Baca Juga : Jadwal XXI Dieng 21 Malang dengan Tsm XXI Makassar

"Kami pilih tidak memberi tahu, mengharap syuting akan diundur entahlah sebab apakah. Meskipun kami belum juga tahu film apakah itu. Di bulan Juni mereka memberikan konfirmasi mengenai film yang akan mulai syuting di bulan Juli serta memberi tahu jika peranan Acha di film ini terpenting serta cukuplah banyak scene yang akan dikerjakan. Masih tetap serta menanyakan apa saatnya masih tetap available.

Di situlah saya menjawab dengan jujur serta minta apa scene Acha dapat dikerjakan di bulan Oktober. Pasti ini pertanyaan yang tidak mungkin. Yang peluang memang dijawab mereka tidak dapat mundur," pungkas istri dari Sagitta Ahimsha ini.

Mungkin banyak yang bangga sebab Claudia Kim yang datang dari Korea Selatan mewakili Asia di film Fantastic Beasts yang notabene prekuel dari novel serta franchise sukses Harry Potter. Tetapi tidak dikit ikut yang terasa sedih mengapa perwakilan Asia mesti memainkan ciri-ciri Nagini. Nagini di film-film Harry Potter dikisahkan menjadi peliharan serta budak dari Lord Voldermort. Utamanya ciri-ciri Nagini ini bukan protagonis yang pantas dibanggakan.

Baca Juga : Jadwal Bioskop XXI Makassar dengan Jadwal XXI Tsm Makassar

Beberapa warganet lalu mengulas mengenai riwayat aktor-aktor Asia di film Harry Potter (well, Claudia Kim jelas bukan yang pertama). Masih tetap ingat dengan ciri-ciri Cho Chang? Cinta pertama Harry Potter itu dimainkan oleh Katie Leung. Lalu ada dua gadis India, Parvati serta Padma Patil, dua siswa Hogwarts, satu angkatan Harry Potter. Fans memprotes mengapa tiga ciri-ciri berdarah Asia itu benar-benar tidak dieksplorasi serta sekedar hanya figuran yang benar-benar tidak memengaruhi keseluruhnya narasi.

Salah satunya warganet lalu protes mengapa tidak diduga J.K. Rowling bercerita Nagini menjadi wanita Asia yang lantas dimainkan oleh aktris asal Korea Selatan. Sang penulis lalu memberi keterangan mengenai bagaimana dia miliki inspirasi masalah Nagini.

Umat Katolik Indonesia Harus Implementasikan Langkah Paus Fransiskus di Abu Dhabi

Penandatanganan bersejarah deklarasi persaudaraan pada Vatikan serta Al Azhar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada minggu ini sebaiknya selek...